Siswa SMK Citra Medika Kota Magelang Membuat Produk Sabun Mirip Lembaran Kertas

Link Berita: https://radarmagelang.jawapos.com/magelang/686159743/siswa-smk-citra-medika-kota-magelang-membuat-produk-sabun-mirip-lembaran-kertas#google_vignette

RADARMAGELANG.ID, Magelang – Siswa kelas XI SMK Citra Medika Kota Magelang berlomba-lomba membuat produk inovatif berbasis pengetahuan alam, teknologi, dan kesehatan. Tiga produk terunik yang berhasil memenangkan lomba ini, Magic Soap, Bionyam, dan Berrywax. 

Pemenang lomba, Selomytha, mengaku senang berhasil menciptakan produk Magic Soap.

Ia bersama 15 temannya melakukan percobaan sekitar 2 pekan sampai akhirnya berhasil membuat sabun yang bentuknya mirip lembaran kertas. “Proses pengerjaannya memang lama, karena banyak yang gagal. Tapi kami lega, akhirnya bisa membuat Magic Soap, sabun yang berbentuk kertas,” kata siswa farmasi tersebut, Rabu (18/5/2025). 

Kelompoknya termotivasi membuat sabun kertas, agar mudah dibawa saat berwisata. Selain itu, wadah sabun kertas bisa digunakan untuk gantungan kunci.

“Cara membuat produk ini cukup mudah. Sabun batang dicairkan, lalu dicetak, dipola, dan dipotong membentuk kertas,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala SMK Citra Medika Kota Magelang Veronica Rani menjelaskan, lomba startup kewirausahaan ini merupakan implementasi projek kreatif dan kewirausahaan (PKK) yang diikuti 12 kelompok.

Pihaknya memberikan penilaian tidak hanya dari sisi inovasinya saja, tapi juga dari kebermanfaatan produk, keberlanjutan, keamanan bahan, serta memenuhi prinsip efisien. 

“Mudah-mudahan, produk yang mereka buat dapat memberikan jalan masa depan untuk mereka,” ungkapnya. 

Dari lomba ini, ia melihat adanya kreativitas anak. Mereka ada yang membuat sabun berbentuk kertas yang mudah dibawa.

Selain itu, ada siswa yang memanfaatkan batang pohon singkong untuk minyak esensial pengusir nyamuk. 

“Biasanya, batang pohon singkong hanya dibuang, atau untuk pakan ternak. Namun, anak-anak bisa mengkreasikannya menjadi minyak antinyamuk,” terangnya. Ada pula siswa yang membuat paving dari plastik bekas.

Vero memuji karya para siswa memiliki nilai jual yang tinggi. 

“Produk-produk ini, nantinya akan kami kurasi mana yang potensial. Untuk produk makanan akan kami uruskan PIRT-nya, dan untuk produk non makanan akan kita urus sampai BPOM. Kita pastikan semua lolos uji klinis, dan tidak mengganggu kesehatan. Jika semua sudah lolos, akan kami pamerkan di tefa (teaching factory),” pungkasnya. (put/aro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *